Kekeringan ekstrem melanda Pulai Sisilia di Italia yang menjadi destinasi wisata favorit. Salah satu tempat yang terdampak adalah Agrigento. Terletak di atas bukti di pulau sisilia, Italia, Agrigento adalah surga bagi wisatawan yang menyukai wisata sejarah.
Dibawah bangunan-bangunan kunonya, terdapat sistem saluran air kuno yang berlikau dan bahkan masih bisa mengalirkan air hingga saat ini.
BACA JUGA:
Namun, melimpahnya air di saluran kuno itu dan saluran yang dibangun pada era modren, kini tak lagi terlihat. Di lansir dari CNN Travel, sabtu (6/7/2024), kondisinya kini sangat kering, sehingga hotel dan wisma kecil di kota dan pantai terdekat terpaksa menolak turis.
Mereka tidak memiliki cukup air untuk menjamin toilet yang berfungsi atau kamar mandi bagi tamu setelah seharian berada di bawah terik matahari musim panas.
Perjatahan air diberlakukan lebih dari 1 juta penduduk. Beberapa warga harus mengurangi konsumsi air hingga 45 persen. Pasokan air di matikan sepenuhnya di malam hari di sebagian besar tempat. Untuk mendapatkan air minum yang cukup, harus ada perencanaan mata pada siang hari.
Pariwisata tedampak
Di tripAdvisor dan forim perjelanan lainnya, wisatawan bertanya kapakah layak mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak di sisilia. Hotel memperringatkan klien tentang pontensi kekurangan air, dan membantu wisatawan memesan ulang penginapan di tempat lain di pulau di mana pembatasan tidak terlalu parah atau tidak berlaku.
Di Le Cique Novelle, suatau bed and breakfast (B&B) di pusat kota agrigento, melakukan pembatasan air yang ketat. Pemiliknya telah memasang filter pada showe dan wastafel untuk menghemar air sebanyak mungkin yang membuar para tamu mengeluh.
“Wajar jika orang meminta jaminan kepada kami sebelum datang, tetapi kami tahu harus berkata apa,” kata pemilik B&B Giovanni Lopez dilansir dari CNN Travel.
Ia melanjutkan, situasi seperti ini dengan cepat berdampak pada seluruh sektor akomodasi wisata yang berisiko menyebabkan konseksuensi ekomoni serius, mengingat pariwisata jadi sektor andalan di Sisilia.
Pemerintah daerah Sisilia telah memintak subsidi kepada roma untuk mengimpor air dan daratan, tetapi belum ada rencana konkret untuk membantu pulau tersebut.
Musim panas dan kekeringan ekstrem di Sisilia
Tahun 2023, Sisislia dilanda kebakaran hutan parah yang memaksa wisatawan untuk mengungsi atau menunda kunjunangan mereka. Sekarang, kekurangan air akibat kekeringan menjadi kekhawatiran lain.
Perubahn iklim membuat Eropa memanas lebih cepat daripada bennuh lainnya, dan Sisilia jadi salah satu tempat paling terdampak. Disinilah rekor suhu Eropan dipecahkan pada agustus 2023 ketika kota Syracuse mencapai suhu 48,8 derajat celcius.
Wilaya lain di Italia juga mengalami kekringan, tetapi hanya kekeringan di Sisilia yang dianggap ekstrem, menurut institusi Nasional Italia Untuk Perlindungan dan Penelitian Lingkungan (ISPRA). Curah hujan yang turun di seluruh pulai selama musim dingin kurang seperampat dari biasanya.
Pada bulan Februari 2024, pemerintah daerah mengumumkan keadaan krisis dan darurat air untuk irigasi dan air minum di agrigento dan empat provinsi lainnya hingga setidaknya akgir 2024. Marco Maccarrone, pemilik restoran Caico Trattoria e Cantina di Agrigento, mengatakan pulau itu diberikan berjuang sendiri.
“Musim panas sudah di depan mata dan kami khawtir. Tidak ada yang memberi kami solusi alternatif selain tangki air yang kami bayar sendiri,” kata dia.
Maccarrone telah tinggal di pusat sejarah Agrigento selama 20tahun dan mengeluh bahwa aliran air sangat lambat. Hotel wajib memiliki cadangan air dalam jumlah tertentu tergantung kapasitas mereka, kata Nicola Farrggio, Presiden Federasi Hotel Sisilia.
Ini berati mereka juga harus membeli air dari dataran Italia. Namun, bangunan yang lebih kecil, termasuk hotel keluarga dan B&B, sering tidak memiliki cara untuk menyimpan air yang cukup