Gedung-gedung yang tinggi, suara mobil yang bising, dan penduduk yang sangat padat menjadikan beberapa hal indentik dengan kota besar. Normalnya keadaan kota-kota yang besar memanglah seperti itu. Makin besar kota, akan semakin padat juga daerah tersebut. Namun kamu gak akan menemukan pemadanan yang sama jika berkunjung ke kota-kota yang akan kita bahas pada artikel ini. Dikota-kota ini kamu bukan hanya menemukan gedung pencakar langit atau kendaraan. Pola hidup, aktivitas, juga sangat berbeda, sangking bedanya kota ini bahkan mendapatkan predikat sebagai kota teraneh di dunia lho!!
Penasaran Dengan Apa Saka Kota Teraneh ? Simak Dibawah ini!!
1. Büsingen am Hochrhein, Swiss dan Jerman
Sebauh Negara seharunya hanya dimiliki oleh satu negara saja. Namun hal ini tidak berlaku bagi Büsingen am Hochrhein. Kota ini terletak diantara perbatasan Swiss dan Jerman. Uniknya mesih secara administratif, kota ini masuk dalam wilayah Jerman, namun penduduk yang ada disana, bekerja di Swiss dan menggunkan mata uang Franc milik Swiss sebagai media pembayaran.
2.Cooberpedy, Australia
Mereka mendapatkan predikat sebagai ” The Opas Capital of The World”. Cooberpedy adalah sebuah kota pertmbangan batu opal yang terletak di Australia, dan memiliki penduduk 3.500 Jiwa. Uniknya setenagah dari penduduk mereka tinggal di bawah tanah. Yup, selain dikenal sebagai pertambangan opal terbesar, kota ini juga sangat terkenal dengan pemukiman yang ada di bawah tanah.
Pemukiman dibawah tana ini dipilih bukan karena lahan yang kurang, namun karena suhu di Cooberpedy ini sangat tinggu. Tidak tanggung-tanggung, suhu yang ada di tempat tersebut bisa naik hingga 43 derajar celcius lho guys!!
Awalnya penduduk di negara tersebut pindah karena hanya menempati lahan bekas penambanga, namun seiring berjalannya waktu mereka lama kelaaman meperluas area tersebut, dengan membangun beberapa gedung, seperti gereja, restoran, bar bahkan hotel, layaknya kehidupan seperti biasa, walauapun berada di dalam tanah.
3.Chefchaouen, Maroko
Tempat ini dikenal sebagai kota biru, Nama ini diambil karena seluruh bagunan di Chefchaouen, Maroko, di cat berwarna biru. Kota Chefchaouen didirikan pada tahun 1741, oleh seorang muslim yang bernama Moulay Ali Ben Moussa Ben Rached El Alami.
Meskipun didirakn oleh musli, kota ini justru memiliki banyak penduduk Yahudi. Dalam kepercayaan mereka, warna biru melambang langit dan sering dikaitkan dengan surga atau tuhan.