Meskipun ada modernisasi, sihir dan perdukunan tetap menjadi bagian integral dari banyak kebudayaan saat ini. Diperkirakan, lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia secara aktif terlibat dalam praktik spiritual adat yang menggabungkan ritual sihir atau bimbingan dari dukun. Bahkan di Negara Asia Tenggara, di banyak negara mengalami perkembangan industri yang pesat, tradisi sihir kuno, mistisisme, dan spiritualisme masih bertahan.
Di Indonesia misalnya, ilmu hitam dan dukun masih memegang peranan penting, terutama di daerah pedesaan. Ritual dan praktik tertentu tetap populer tidak hanya di kalangan generasi tua tetapi juga di kalangan anak muda Indonesia yang paham internet. Selain Indonesia, negara seperti Vietnam, Thailand, dan Myanmar juga memiliki komunitas yang menganut kepercayaan lama terhadap sihir dan spiritualisme.
Praktik-praktik ini masih tersimpan baik di desa-desa maupun kota-kota besar di seluruh Indonesia. Namun, beberapa daerah mempunyai tradisi sihir yang lebih dalam dibandingkan daerah lain:
- Bali – Pulau ini terkenal dengan mistisisme dan ritual Hindu. Penduduk setempat secara teratur mempersembahkan dan memakai jimat ajaib untuk perlindungan.
- Papua – Shamanisme dan sihir berbasis alam adalah inti kehidupan di sini. Penduduk desa mengandalkan sihir untuk penyembuhan, bimbingan, dan berhubungan dengan leluhur.
- Madura – Pulau di luar Jawa ini memiliki reputasi abadi akan ilmu hitam yang kuat. Penyihir yang disebut “dukun” ditakuti dan dihormati di sini.
Berikut Adalah 3 Negara Yang Masih Kental Kepercayaan Dukun
Vietnam
Vietnam memiliki sejarah panjang dalam kepercayaan spiritual dan praktik sihir. Animisme adalah sistem kepercayaan yang dominan di Vietnam kuno, dengan banyak kelompok etnis yang menyembah roh dan kekuatan alam.
Sihir dan sihir masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Vietnam saat ini. Praktik seperti meramal, geomansi (Feng Shui) , dan medium adalah hal biasa. Banyak orang memakai jimat atau mengunjungi dukun, dukun, atau dukun untuk menerima berkah, menentukan tanggal baik, atau mengobati penyakit yang diyakini disebabkan oleh kutukan atau roh.
Agama Dewi Ibu (Đạo Mẫu) menggabungkan ritual sihir dan perantaraan roh. Para medium, seringkali perempuan, bertindak sebagai wadah bagi berbagai dewi, menawarkan ramalan dan penyembuhan. Agama rakyat ini memiliki jutaan pengikut, memadukan agama Buddha, Taoisme, dan kepercayaan spiritual Vietnam kuno.
Vietnam juga memiliki banyak media dan saluran praktik yang mengaku berkomunikasi dengan roh. Upacara penyaluran yang disebut “len dong” melibatkan tarian, nyanyian dan persembahan untuk memikat roh agar merasuki medium tubuh dan memberikan nasehat atau penyembuhan.
Meskipun diterima secara luas, pemerintah Vietnam terkadang memandang praktik sihir rakyat dan medium sebagai “takhayul” dan penganutnya. Namun, banyak orang Vietnam yang berkonsultasi dengan media dan peramalan meskipun ada yang berpikiran. Kepercayaan terhadap kekuatan metafisik masih tertanam kuat dalam budaya Vietnam.
Thailand
Thailand memiliki sejarah panjang kepercayaan spiritual dan praktik magis yang berasal dari tradisi animisme dan Buddha. Unsur magis dan supernatural tertanam dalam cerita rakyat Thailand dan menonjol dalam sastra seperti epik Ramakien.
Banyak orang Thailand saat ini masih berkonsultasi dengan praktisi sihir untuk ramalan, ritual sihir, medium, dan tabib. Praktik yang populer termasuk berkonsultasi dengan ahli nujum untuk menentukan tanggal dan waktu yang menguntungkan, memakai tato suci dan jimat untuk perlindungan, dan memberikan persembahan kepada roh. Obat ajaib masih dicari oleh beberapa orang untuk penyakit.
Ritual ilmu hitam juga masih dilakukan, biasanya secara diam-diam, untuk mengutuk musuh. Ini termasuk membuat patung atau ramuan cinta. Kuil-kuil di sekitar Thailand saat ini menampilkan pertunjukan yang dipersembahkan untuk roh. Hantu dan roh tetap menjadi bagian aktif dari lanskap spiritual.
Meskipun kurang umum di kalangan penduduk perkotaan, kepercayaan terhadap sihir dan konsultasi dengan praktisi sihir tetap ada, terutama di daerah pedesaan. Permintaan nomor lotre ajaib adalah hal biasa. Praktik magis telah beradaptasi seiring dengan meningkatnya modernisasi.
Myanmar
Myanmar memiliki sejarah panjang kepercayaan magis dan spiritual asli yang terus mempengaruhi budaya hingga saat ini. Banyak kelompok etnis, seperti Burma, Karen, dan Shan, menganut sistem kepercayaan animisme sebelum masuknya agama Buddha pada abad ke-11. Mereka percaya bahwa roh yang dikenal sebagai nats menghuni alam, termasuk pepohonan, sungai, dan gunung. Tokoh nat yang penting adalah U Shin Gyi, yang dihormati sebagai roh penjaga kota kuno Bagan.
Para cenayang yang dikenal sebagai natkadaw mengadakan upacara untuk menyalurkan nat, memberikan bimbingan dan penyembuhan. Banyak orang memakai atau membawa jimat yang diyakini mengandung kekuatan nat. Peramal, astrolog, dan tabib tradisional yang menggunakan ramuan herbal, minyak, dan nyanyian juga populer.
Beberapa orang telah menyuarakan tentang penipuan dan eksploitasi terhadap kelompok rentan melalui praktik sihir tertentu. Namun, kepercayaan pada nat dan roh tetap menjadi bagian integral dari warisan budaya hidup Myanmar. Meskipun agama Buddha adalah agama mayoritas, kepercayaan animisme asli hidup berdampingan secara sinergis.
Utamanya adalah meskipun negara-negara ini mengalami modernisasi yang pesat, kepercayaan tradisional dan praktik sihir terus berkembang. Bagi sebagian besar masyarakat Asia Tenggara, seni mistis tetap memiliki makna budaya dan makna spiritual yang signifikan, bahkan seiring dengan berkembangnya kawasan tersebut. Menghargai dan memahami bahwa warisan magis yang kaya itu penting, sekaligus keterampilan stres berpikir kritis.