Lingsir Wengi adalah salah satu lagu tradisional Jawa yang memiliki aura mistis dan sering dikaitkan dengan pemanggilan setan. Namun, sebenarnya, lagu ini memiliki kisah yang jauh lebih dalam dan berbeda dari persepsi yang sering beredar di masyarakat. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang kisah di balik lagu yang di gadang sebaga pemanggil setan “Lingsir Wengi”. Lingsir Wengi berasal dari daerah Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Banyumas. Lagu ini awalnya diciptakan oleh seorang abdi dalem keraton yang bernama Ki Nartosabdho pada tahun 1940-an. Ki Nartosabdho menciptakan lagu ini sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhurnya dan sebagai sarana untuk menghibur Raja Banyumas saat itu.
Lingsir Wengi memiliki lirik yang sarat dengan makna dan filosofi Jawa. Liriknya mengisahkan tentang seorang anak yang sedang tidur di rumahnya yang sepi. Ia kemudian bermimpi bertemu dengan seorang wanita tua yang memberikan pesan-pesan bijak tentang kehidupan. Lagu ini mengajarkan nilai-nilai kebijaksanaan dan mengingatkan kita untuk selalu merenungkan makna hidup.
Pemanggilan Roh atau Pemanggilan Setan
Banyak orang yang salah kaprah menganggap bahwa Lagu Lingsir Wengi adalah lagu pemanggilan roh atau setan. Namun, sebenarnya lagu ini tidak memiliki unsur pemanggilan apapun. Lagu ini hanya merupakan lagu pengantar tidur yang diciptakan untuk menenangkan anak-anak agar bisa tidur nyenyak. Oleh karena itu, persepsi negatif tentang lagu ini sebaiknya dihilangkan.
Lingsir Wengi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam budaya Jawa. Lagu ini sering digunakan dalam berbagai pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit dan tari Jawa. Selain itu, lagu ini juga populer di kalangan masyarakat umum sebagai lagu pengantar tidur yang menenangkan. Meskipun terkadang dianggap seram, lagu ini tetap memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat Jawa.
Lingsir Wengi adalah lagu tradisional Jawa yang memiliki kisah dan makna yang jauh lebih dalam daripada persepsi yang sering beredar di masyarakat. Lagu ini diciptakan sebagai lagu pengantar tidur yang menenangkan dan sarat dengan nilai-nilai kebijaksanaan. Oleh karena itu, sebaiknya kita menghilangkan persepsi negatif tentang lagu ini dan menghargai kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya.