Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pascapertandingan Arema FC vs Persebaya menyebabkan hampir ratusan korban meninggal dunia pada Sabtu (01/10). Ini adalah beberapa hal yang diketahui terkait tragedi nahas tersebut sejauh ini.
Kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang meledak usai pertandingan Arema FC yang kalah 2-3 melawan tim Persebaya. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan kronologi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu (01/10).
“Terkait pada proses berjalannya pertandingan tidak ada permasalahan sama sekali, semuanya sudah selesai. Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai. Terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bermain di kandang sendiri,” kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang seperti dilansir detikJatim. Minggu (02/10).
Nico mengatakan bahwa suporter sangat kecewa karena timnya kalah. Mereka lalu turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya. “Oleh karena itu pihak pengamanan melakukan upaya untuk pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain,” ujarnya.
Polisi lalu memberi tembakan gas air mata karena para suporter anarkis. Aremania, kata Nico, lalu menyerang petugas kepolisian dan merusak sejumlah fasilitas stadion.
“(Lalu) Mereka pergi keluar pada satu titik, di pintu keluar yaitu kalau nggak salah pintu 10, kemudian disitu terjadi penumpukan. Yang dimana proses penumpukan itulah terjadi kekurangan oksigen dan yang dilakukan oleh tim medis dan tim gabungan yaitu upaya penolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit,” terang Nico.
Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan Malang
Tragedi maut Kanjuruhan telah memakan korban 130 orang meninggal dunia. “Korban meninggal berjumlaj 130 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo kepada detikJatim pada Minggu (10/09) pukul 10.40 WIB.
Dilansir detikJatim sebelumnya, sebanyak 34 orang meninggal di dalam stadion. Sementara korban lain meninggal sewaktu di rumah sakit pada saat proses pertolongan. Diketahui, korban yang tewas terdiri dari para suporter dan anggota polisi
Selain itu, dua anggota polisi yang turut menjadi korban dalam tragedi maut Kanjuruhan bernama Briptu Fajar Yoyok Pujiono yang merupakan anggota Polsek Dongko, Trenggalek, dan Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung.
BACA JUGA : Tragedi “Kelam” TRISAKTI ’98