Nanggroe Aceh Darusallam Merupakan salah satu kerajaan islam yang sangat berpengaruh yang pernah berdiri di Nusantara.
Tercatat di abad ke-17, kerajaan aceh dengan kesultanan Turki Usmani dimulai pada masa kejayaan.
Pemerintahan Sultan Alauddin Riayat Syah, Sultan Aceh ketiga yang berkuasa antara 1573 hingga 1568.
Lalu apa yang menjadi fakta menarik antara Sultan Alauddin Riayat Syah dari Kerajaan .
Aceh yang menjalin hubungan diplomatik dengan Turki Ottonam?
Baca Juga : Fakta Tentang Israel Yang Tidak Semua Orang Tau
Hubungan yang menjadi Fakta Antara Aceh Dan Turki di abad ke-17
Salah satu nya yang membuat aceh dapat melakukan kerja sama dengan Turki Usmani adalah keberadaan di Malaka.
jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 berimbas pada aspek politik, ekonomi, dan militer kawasan tersebut.
agar mudahnya perjuangannya mengusir Portugis dari malaka, Sultan Alauddin membangun hubungan Diplomatik dengan kekaisaran Sang tukri Usmani,
yang pada masa itu merupakan Imperium dari islam terkuat yang ada di dunia.
Bahkan Alauddin meminta agar kesultanan Usmani mengirimkan alat-alat perang, pasukan, dan ahli berkuda (kavaleri),.
atau para insinyur yang membuat benteng serta kapal perang yang digunakan untuk melawan Portugis.
Tidak sampai disitu kerajaan aceh juga meminta menjadi bawahan bagi kekaisaran Ottonom.
Permintaan tersebut disampaikan dalam menggunakan surat-surat yang dikirim melalui utusannya.
dan tidak hanya surat namun sejumlah rempah-rempah yang dibawa sebagai hadiah untuk sultan Ottoman.
Di turki yang pernah mendapatkan surat dari sultan Aceh adalah sultan sulaiman al- Qanuni dan Sultan Salim II.
Tindak Sultan Salim juga sangat mulia, karena sultan menerima surat yang di sampaikan oleh perwakilan delegasi Aceh.
bahkan sultan turki tidak pernah menyetujui bahwasanya kerajan aceh meminta aceh untuk menjadi salah satu vasalnya.
namun dengan kehormatan dan kemulian sultan dari turki, pihak turki memberikan bantuan bagi kerjaan aceh baik yang di perlukan.
Alasan Kuat Turki membantu Aceh adalah sebagai komitmennya untuk melindungi kaum muslim dan hukum islam dari pusaran bangsa eropa Termasuk Portugis.
Seiring perjalanan aceh dan turki memiliki hubungan diplmatik antara Aceh dan Turki yang sangat intensif.
beberapa anggota khusus turki dikirm ke aceh, untuk berikan senjata dan membantu untuk melawan portugis malaka.
Hubungan turki dan aceh masih sangat terjaga hingga masa sultan iskandar muda ( 1606- 1636 ). meski tidak seerat masa Sultan Alauddin.
Hasil dari Hubungan Aceh dan Turki berhasil melahirkan pertukaran budaya, agama dan perdagangan.