Bebebrapa waktu pada era Modren ini, Indonesia sangat sering mengalami Tsunami. Mulai dari daerah Banten dan Palu setelah sebelumnya di Aceh. Tsunami yang melanda di Aceh pada tahun 2004 merenggut nyawa hingga 200 ribu jiwa di Asia Tenggara.
Banyak Informasi Mengenai Tsunami yang Banyak Masyarakat Belum Ketahui, Simak Ulasan di Bawah Ini
Sering diidentikan dengan Mitos
Pada Zaman dahulu peristiwa tsunami sering sekali di anggap sebagai bentuk dari kekuatan dewa-dewa. Diambil saja sebagai contoh kala Persia kota kuno Yunani, Potidaea, yang dimana para prajurit berjalan dengan santai melewati air laut. Namun jika mereka di sapu oleh ombak besar, makan Fenomena itu dinggap oleh warga Yunani sebagai kekuatan dewa Poseidon yang terlanjur marah kepada Masyarakat Persia.
Tidak ada berhubungan dengan fenomena pasang surut air laut
Tsunami seribg disebut sebagai pasang surut atau tidal wave. Tetapi sebenarnya ini tidak ada hubungannya dengan fenomena pasang surut yanag di pengaruhui oleh gravitasi bulan, karena pasang surut air laut. Hal ini terjadi melainkan lebih dipengaruhi oelh gejala bumi Internal.
Ombak besar yang kelewatan besar
Gejala alam yang juga sering dianggap dengan bencaan alam tersebut sejujurnya sama juga dengan ombak. Karena memiliki palung dan puncak seperti sebuah pegunungan.
Kumpulan tenaga yang bergerak melalui air dalam kausus ini diketahui ombak tersebut begitu besar sampai mampu mencapai daratan.
Penyebab oleh energi bawah air
Ombak air sesungguhnya terbentuk karena hembusan angin dan hal ini mempengaruhui lautan di pada lapisan permukaan. Hasilnya ukuran dan kecepatan ombak masih di bilang terbatas dan tidak dalam kategori bahaya.
Namun perlu di ketahui, bahwa Tsunami ini sebenarnya datang dari kekuatan pada dasar laut. Hal ini disebabkan karena banyaknya bencana pada daratan, seperti tanah longsor dan yang paling sering adalag gempa bumi. Paling berpengaruh adalah gempa bumi di bawah laut yang disebabkan karena adanya pegeseran lempeng tektonik.